Mouse
merupakan bagian yang vital dari alat input pada komputer, selain
keyboard tentunya. Dengan mouse kita dapat dengan mudah mengeksekusi
sebuah program atau menjalankan sebuah perintah pada komputer hanya
dengan meng-klik sebuah objek yang berada di layar komputer kita.
Foto diatas adalah penemu dari mouse, beliau orang yang menciptakan dan
mengembangkan mouse. Dr. Douglas C. Engelbart dilahirkan pada tanggal
30 Januari 1925 di Oregon, USA. Beliau merupakan turunan orang Swedia
dan Norwegia. Beliau menemukan mouse pada saat bekerja di SRI pada
bidang interaksi komputer dan manusia. Pada saat itu komputer masih
merupakan jauh dari jangkauan masyarakat luas. Engelbart bekerja pada
sebuah tim dibawah SRI, yaitu Augmentation Research Center (ARC) yang
bertugas mengembangkan computer interface seperti hypertext dan grapich
user interface (GUI). Pada tahun 1967, Engelbart berhasil menyelesaikan
tugasnya dan mendapat hak paten atas penemuannya, beliau menjelaskan
penemuannya merupakan "X-Y position indicator for a display system".
Engelbart memberi penemuannya dengan nama mouse karena ekor yang mencuat
keluar dari alatnya. Tim-nya juga menamakan kursor yang terlihat di
layar dengan nama bug, tetapi nama ini tidak diadaptasikan. Kemudian
pada tahun 1984 Apple Macintosh memperkenalkan mouse pada masyarakat
luas sehingga dikenal luas hingga sampai saat ini.
Cara Kerja Mouse
Berikut adalah penjelasan dari cara kerja track-ball mouse.
1. Bola yang terdapat di dalam mouse merupakan penanda kursor di dektop dan berputas ketika mouse digerakkan.
2. Dua buah roller didalam mouse menyentuh boal. Salah satu roller
menangkap gerakan dalam arah sumbu X dan roller yang satu lagi
ditempatkan tepat 90 derajat
sehingga mendeteksi pergerakan dalam arah sumbu Y. Ketika bola bergerak
(berotasi), satu atau dua dari roller juga bergerak membaca pergerakan
bola.
3. Setiap roller terhubung dengan sebuah batang, dan batang ini
memutar sebuah cakram yang terdapat lubang. Ketika sebuah roller
berputar, batang dan cakram tersebut ikut berputar.
4. Di sisi yang lain pada cakram tercebut terdapat sebuah
infrared LED dan sebuah sensor infrared. Lubang pada cakram menghalangi
sorotan sinar yang datang dari LED sehingga sensor infrared melihat
adanya detak (pulse) berupa cahaya. Urutan pulse tersebut menunjukkan
kecepatan dan jauhnya mouse bergerak.
5. Sebuah chip processor membaca detak yang datang dari sensor
infrared dan mengubahnya ke dalam data biner, sehingga komputer dapat
mengertinya dan mengirimkannya melalui kabel mouse.
Pada susunan mouse optik, optikal sistem menghitung pulse cahaya. Pada
mouse optik, bola bediameter 21 mm, roller berdiameter 7 mm. Dan cakram
untuk enkoding mempunyai 36 lubang. Jadi, jika mouse bergerak 25.4 mm (1
inch), chip encoder mendeteksi pulse sebanyak 41.
Sabtu, 14 Juli 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar