Hidung–faring–laring–trakea–bronkus-alveolus (paru-paru) – darah - sel-sel .
Hidung
- Di dalamnya terdapat suatu sistem yang sedemikian rupa sehingga dapat
- menghangatkan udara
- melembabkan
- menyaringnya sebelum sampai ke alveoli
- terdapat juga suatu sistem pertahanan yang memungkinkan kotoran atau benda asing yang masuk dapat dikeluarkan baik melalui batuk ataupun bersin.
- merupakan persimpangan antara kerongkongan dan tenggorokan.
- Terdapat katup yang disebut epiglotis (anak tekak) berfungsi sebagai pengatur jalan masuk ke kerongkongan dan tenggorokan.
Laring
- adalah pangkal tenggorokan
- terdiri atas kepingan tulang rawan membentuk jakun dan terdapat celah menuju batang tenggorok (trakea) disebut glotis
- di dalamnya terdapat pita suara dan beberapa otot yang mengatur ketegangan pita suara sehingga timbul bunyi.
- Berupa pipa yang dindingnya terdiri atas 3 lapisan yaitu
- lapisan luar terdiri atas jaringan ikat
- lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan
- dan lapisan dalam terdiri atas jaringan epitelium besilia.
- Terletak di leher bagian depan kerongkongan
- Merupakan pipa silider dengan panjang ± 11 cm
- Berbentuk ¾ cincin tulang rawan seperti huruf C.
- Bagian belakang dihubungkan oleh membran fibroelastic menempel pada dinding depan osofagus.
- Trachea berjalan dari cartilago cricoidea kebawah pada bagian depan leher dan dibelakang manubrium sterni, berakhir setinggi angulus sternalis (taut manubrium dengan corpus sterni)
- Kira-kira ketinggian vertebrata torakalis kelima di tempat ini Trachea bercabang mcnjadi dua bronckus (bronchi).
- Trachea tersusun atas 16 – 20 lingkaran tak- lengkap yang berupan cincin tulang rawan yang diikat bersama oleh jaringan fibrosa dan yang melengkapi lingkaran disebelah belakang trachea, selain itu juga membuat beberapa jaringan otot.\
- merupakan percabangan trakea yang menuju paru-paru kanan dan kiri.
- Tempat percabangan ini disebut carina , struktur bronkhus sama dengan trakea, hanya dindingnya lebih halus.
- Kedudukan bronkhus kiri lebih mendatar dibandingkan bronkhus kanan, sehingga bronkhus kanan lebih mudah terserang penyakit ,
- Bronchus kanan bercabang menjadi : lobus superior, medius, inferior.
- Brochus kiri terdiri dari : lobus superior dan inferior
- Bronchus yang terbentuk dari belahan dua trachea pada ketinggian kira-kira vertebrata torakalis kelima, mempunyai struktur serupa dengan trachea dan dilapisi oleh.jenis sel yang sama.
- Bronkus-bronkus itu berjalan ke bawah dan kesamping ke arah tampuk paru.
- Bronckus kanan lebih pendek dan lebih lebar, dan lebih vertikal daripada yang kiri, sedikit lebih tinggi darl arteri pulmonalis dan mengeluarkan sebuah cabang utama lewat di bawah arteri, disebut bronckus lobus bawah.
- Bronkus kiri lebih panjang dan lebih langsing dari yang kanan, dan berjalan di bawah arteri pulmonalis sebelurn di belah menjadi beberapa cabang yang berjalan kelobus atas dan bawah.
- Cabang utama bronchus kanan dan kiri bercabang lagi menjadi bronchus lobaris dan kernudian menjadi lobus segmentalis.
- Percabangan ini berjalan terus menjadi bronchus yang ukurannya semakin kecil, sampai akhirnya menjadi bronkhiolus terminalis, yaitu saluran udara terkecil yang tidak mengandung alveoli (kantong udara).
- Bronkhiolus terminalis memiliki garis tengah kurang lebih I mm.
- Bronkhiolus tidak diperkuat oleh cincin tulang rawan.
- Tetapi dikelilingi oleh otot polos sehingga ukurannya dapat berubah.
- Seluruh saluran udara ke bawah sampai tingkat bronkbiolus terminalis disebut saluran penghantar udara karena fungsi utamanya adalah sebagai penghantar udara ke tempat pertukaran gas paru-paru
Bronkheolus
- Bronkheolus adalah percabangan dari bronkhus
- Saluran ini lebih halus dan dindingnya lebih tipis.
- Bronkheolus kiri berjumlah 2, sedangkan kanan berjumlah 3, percabangan ini akan membentuk cabang yang lebih halus seperti pembuluh
- Alveolus berupa saluran udara buntu membentuk gelembung-gelembung udara, dindingnya tipis setebal selapis sel, lembab dan berlekatan dengan kapiler darah.
- Alveolus berfungsi sebagai permukaan respirasi, luas total mencapai 100 m2 (50 x luas permukaan tubuh) cukup untuk melakukan pertukaran gas ke seluruh tubuh.
- Alveolus yaitu tempat pertukaran gas assinus terdiri dari bronkhiolus dan respiratorius yang terkadang memiliki kantong udara kecil atau alveoli pada dindingnya.
- Ductus alveolaris seluruhnya dibatasi oleh alveoilis dan sakus alveolaris terminalis merupakan akhir paru-paru, asinus atau.kadang disebut lobolus primer memiliki tangan kira-kira 0,5 s/d 1,0 cm.
- Terdapat sekitar 20 kali percabangan mulai dari trachea sampai Sakus Alveolaris.
- Alveolus dipisahkan oleh dinding yang dinamakan pori-pori kohn.
- Merupakan percabangan trakhea kanan dan kiri.
- Tempat percabangan ini disebut carina.
- Brochus kanan lebih pendek, lebar dan lebih dekat dengan trachea.
- Paru-paru berjumlah sepasang terletak di dalam rongga dada kiri dan kanan.
- Paru-paru kanan (pulmo dexter) memiliki 3 lobus (gelambir), sedangkan paru-paru kiri (pulmo sinister) memiliki 2 lobus (gelambir).
- Di dalam paru-paru ini terdapat alveolus yang berjumlah ± 300 juta buah.
- Bagian luar paru-paru dibungkus oleh selaput pleura untuk melindungi paru-paru dari gesekan ketika bernapas, berlapis 2 dan berisi cairan pleura.
- Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru.
- Cairan pleura berasal dari plasma darah yang masuk secara eksudasi.
- Pleura ada yang menempel langsung ke paru, disebut sebagai pleura visceral.
- Sedangkan pleura parietal menempel pada dinding rongga dada dalam.
- Diantara pleura visceral dan pleura parietal terdapat cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas sehingga memungkinkan pergerakan dan pengembangan paru secara bebas tanpa ada gesekan dengan dinding dada.
Bagaimana tekanan dan konsentrasi Oksigen / CO2 di kapiler ?
- Dalam keadaan normal konsentrasi oksigen didalam alveolus lebih tinggi daripada didalam kapiler paru.
- Konsentrasi oksigen alveolus mencerminkan oksigen atmosfir,sedangkan konsentrasi oksigen kapiler paru mencerminkan konsentrasi oksigen darah vena sistemik.
- Darah vena sistemik memiliki konsentrasi oksigen yang rendah karena merupakan darah yang kembali dari sirkulasi perifer dimana sebagian besar oksigen telah digunakan oleh sel-sel.
- Besar konsentrasi oksigen berbanding lurus dengan tekanan parsial dan biasanya dinyatakan dalam mmhg.
- Dalam keadaan normal, tekanan parsial oksigen adalah sekitar 100mmHg didalam alveolus dan 40 mmHg di dalam kapiler paru pada ketinggian permukaan laut.
- Karena konsentrasi oksigen alveolus lebih besar daripada kapiler.
- Inilah cara bagaimana darah deoksigenasi mengalami oksigenasi mengalami oksigenasi melalui respirasi.
- Karbon dioksida secara normal berdifusi dengan arah berlawanan.Diatmosfir konsentrasi karbon dioksida rendah sehingga konsentrasinya dialveolus juga rendah (40mmHg).Darah kapiler paru mencerminkan darah vena sistemik.
- Karena karbondioksida adalah produk sisa metabolisme sel,maka konsentrasi karbondioksida dikapiler paru tinggi(46 mmHg)
- Dengan demikian,di paru karbon dioksida akan berdifusi sesuai arah penurunan gradien konsentrasi,dari arah ke dalam alveolus tempat gas tersebut kemudian dikeluarkan.
- Udara yang dihirup melalui hidung akan mengalami tiga hal :
- Dihangatkan
- Disaring
- Dilembabkan
- Yang merupakan fungsi utama dari selaput lendir respirasi ( terdiri dari : Psedostrafied ciliated columnar epitelium yang berfungsi menggerakkan partikel partikel halus kearah faring sedangkan partikel yang besar akan disaring oleh bulu hidung, sel golbet dan kelenjar serous yang berfungsi melembabkan udara yang masuk, pembuluh darah yang berfungsi menghangatkan udara). Ketiga hal tersebut dibantu dengan concha.
- Nares anterior adalah saluran-saluran di dalam rongga hidung. Saluran-saluran itu bermuara ke dalam bagian yang dikenal sebagai vestibulum. Rongga hidung dilapisi sebagai selaput lendir yang sangat kaya akan pembuluh darah, dan bersambung dengan lapisan farinx dan dengan selaput lendir sinus yang mempunyai lubang masuk ke dalam rongga hidung. Septum nasi memisahkan kedua cavum nasi. Struktur ini tipis terdiri dari tulang dan tulang rawan, sering membengkok kesatu sisi atau sisi yang lain, dan dilapisi oleh kedua sisinya dengan membran mukosa. Dinding lateral cavum nasi dibentuk oleh sebagian maxilla, palatinus, dan os. Sphenoidale. Tulang lengkung yang halus dan melekat pada dinding lateral dan menonjol ke cavum nasi adalah : conchae superior, media, dan inferior. Tulang-tulang ini dilapisi oleh membrane mukosa.
- Dasar cavum nasi dibentuk oleh os frontale dan os palatinus sedangkan atap cavum nasi adalah celah sempit yang dibentuk oleh os frontale dan os sphenoidale. Membrana mukosa olfaktorius, pada bagian atap dan bagian cavum nasi yang berdekatan, mengandung sel saraf khusus yang mendeteksi bau. Dari sel-sel ini serat saraf melewati lamina cribriformis os frontale dan kedalam bulbus olfaktorius nervus cranialis I olfaktorius.
- Sinus paranasalis adalah ruang dalam tengkorak yang berhubungan melalui lubang kedalam cavum nasi, sinus ini dilapisi oleh membrana mukosa yang bersambungan dengan cavum nasi.
- Sebagai Heater ( Chonca) pada hidung membuat suhu udara yang diserap dari suhu lingkungan menjadi sesuai suhu tubuh
- Sistem pertahanan alami untuk menangkal partikel-partikel kecil yang ada di udara masuk kedalam paru-paru kita adalah adanya bulu hidung sebagai pertahanan terluar dari sistem pernafasan kita, Cilia dan mocus blanket (selimut lendir) maka secara alami sistem pernafasan akan menyaring udara yang masuk ke dalam paru-paru.
- Bulu hidung mampu menyaring partikel > 10 microns, cilia mempunyai kemampuan menangkap partikel > 5 microns, tubuh kita akan reflek berbatuk apabila partikel sebesar > 5 microns masuk kedalam sistem pernafasan.
- Meskipun ada silia hidung jika lingkungan sangat polusif sekali sebaiknya menggunakan masker segungga saliran respirasi tetap optimum
- Terdapat banyak polutan udara yang dapat menggangu sistem pernafasan ini, terutama polutan-polutan udara yang dihasilkan oleh proses industri, pertambangan dan manufacturing. Penggunaan bahan baku, aktivitas, penghasil product yang berbahaya dalam suatu proses industri dapat meningkatkan resiko rusaknya sistem pernafasan kita,
- Adanya gas, debu, fume (uap logam), mist, uap yang ditimbulkan oleh suatu proses produksi yang ada di tempat kerja dapat membahayakan kesehatan para pekerja.
- Biasanya dampak terhadap kesehatan akan terasa setelah pekerja terpapar tersebut selama bertahun-tahun (efek kronis), sehingga rusaknya sistem pernafasan seseorang akan sulit terdeteksi, untuk itu perusahaan diwajibkan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin terhadap seluruh pegawai yang bekerja di lingkungan perusahaan tersebut.
- Namun ada juga partikel udara yang dapat menyebabkan efek langsung (akut) contoh : Gas H2S yang dapat menyebabkan kematian, N2 yang dapat menyebabkan pingsan/ lemas dan gas-gas berbahaya lainnya.
- Kerusakan Paru-Paru (lungs diseases) biasanya disebabkan oleh masuk dan mengendapnya partikel-partikel kecil (ukuran milimikron) di dalam paru-paru seseorang, pengendapan partikel tersebut dapat menyebabkan ganguan/ kerusakan pada paru-paru.
Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang
digunakan untuk pertukaran gas. Pada hewan berkaki empat, sistem
pernapasan umumnya termasuk saluran yang digunakan untuk membawa udara
ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas. Diafragma menarik
udara masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem
pernapasan ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup. Bahkan pohon
pun memiliki sistem pernapasan (Sumber Wikipedia) Karena pentingnya
sistem pernafasan bagi manusia, maka kita harus memelihara dan merawat
sistem pernafasan kita secara baik dan benar. Terdapat banyak polutan
udara yang dapat menggangu sistem pernafasan ini, terutama
polutan-polutan udara yang dihasilkan oleh proses industri,
pertambangan dan manufacturing. Penggunaan bahan baku, aktivitas,
penghasil product yang berbahaya dalam suatu proses industri dapat
meningkatkan resiko rusaknya sistem pernafasan kita, Adanya gas, debu,
fume (uap logam), mist, uap yang ditimbulkan oleh suatu proses produksi
yang ada di tempat kerja dapat membahayakan kesehatan para pekerja.
Biasanya dampak terhadap kesehatan akan terasa setelah pekerja terpapar
tersebut selama bertahun-tahun (efek kronis), sehingga rusaknya sistem
pernafasan seseorang akan sulit terdeteksi, untuk itu perusahaan
diwajibkan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin terhadap
seluruh pegawai yang bekerja di lingkungan perusahaan tersebut. Namun
ada juga partikel udara yang dapat menyebabkan efek langsung (akut)
contoh : Gas H2S yang dapat menyebabkan kematian, N2 yang dapat
menyebabkan pingsan/ lemas dan gas-gas berbahaya lainnya.
Read more at: http://kerja-safety.blogspot.com/2011/06/respirator-protection-alat-pelindug.html
Copyright kerja-safety.blogspot.com Under Common Share Alike Atributio
Read more at: http://kerja-safety.blogspot.com/2011/06/respirator-protection-alat-pelindug.html
Copyright kerja-safety.blogspot.com Under Common Share Alike Atributio
Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang
digunakan untuk pertukaran gas. Pada hewan berkaki empat, sistem
pernapasan umumnya termasuk saluran yang digunakan untuk membawa udara
ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas. Diafragma menarik
udara masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem
pernapasan ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup. Bahkan pohon
pun memiliki sistem pernapasan (Sumber Wikipedia) Karena pentingnya
sistem pernafasan bagi manusia, maka kita harus memelihara dan merawat
sistem pernafasan kita secara baik dan benar. Terdapat banyak polutan
udara yang dapat menggangu sistem pernafasan ini, terutama
polutan-polutan udara yang dihasilkan oleh proses industri,
pertambangan dan manufacturing. Penggunaan bahan baku, aktivitas,
penghasil product yang berbahaya dalam suatu proses industri dapat
meningkatkan resiko rusaknya sistem pernafasan kita, Adanya gas, debu,
fume (uap logam), mist, uap yang ditimbulkan oleh suatu proses produksi
yang ada di tempat kerja dapat membahayakan kesehatan para pekerja.
Biasanya dampak terhadap kesehatan akan terasa setelah pekerja terpapar
tersebut selama bertahun-tahun (efek kronis), sehingga rusaknya sistem
pernafasan seseorang akan sulit terdeteksi, untuk itu perusahaan
diwajibkan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin terhadap
seluruh pegawai yang bekerja di lingkungan perusahaan tersebut. Namun
ada juga partikel udara yang dapat menyebabkan efek langsung (akut)
contoh : Gas H2S yang dapat menyebabkan kematian, N2 yang dapat
menyebabkan pingsan/ lemas dan gas-gas berbahaya lainnya. Kerusakan
Paru-Paru (lungs diseases) biasanya disebabkan oleh masuk dan
mengendapnya partikel-partikel kecil (ukuran milimikron) di dalam
paru-paru seseorang, pengendapan partikel tersebut dapat menyebabkan
ganguan/ kerusakan pada paru-paru. pada gambar berikut ini anda bisa
melihat ukuran partikel yang terdapat di udara
Read more at: http://kerja-safety.blogspot.com/2011/06/respirator-protection-alat-pelindug.html
Copyright kerja-safety.blogspot.com Under Common Share Alike Atribution
Read more at: http://kerja-safety.blogspot.com/2011/06/respirator-protection-alat-pelindug.html
Copyright kerja-safety.blogspot.com Under Common Share Alike Atribution
Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang
digunakan untuk pertukaran gas. Pada hewan berkaki empat, sistem
pernapasan umumnya termasuk saluran yang digunakan untuk membawa udara
ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas. Diafragma menarik
udara masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem
pernapasan ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup. Bahkan pohon
pun memiliki sistem pernapasan (Sumber Wikipedia) Karena pentingnya
sistem pernafasan bagi manusia, maka kita harus memelihara dan merawat
sistem pernafasan kita secara baik dan benar. Terdapat banyak polutan
udara yang dapat menggangu sistem pernafasan ini, terutama
polutan-polutan udara yang dihasilkan oleh proses industri,
pertambangan dan manufacturing. Penggunaan bahan baku, aktivitas,
penghasil product yang berbahaya dalam suatu proses industri dapat
meningkatkan resiko rusaknya sistem pernafasan kita, Adanya gas, debu,
fume (uap logam), mist, uap yang ditimbulkan oleh suatu proses produksi
yang ada di tempat kerja dapat membahayakan kesehatan para pekerja.
Biasanya dampak terhadap kesehatan akan terasa setelah pekerja terpapar
tersebut selama bertahun-tahun (efek kronis), sehingga rusaknya sistem
pernafasan seseorang akan sulit terdeteksi, untuk itu perusahaan
diwajibkan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin terhadap
seluruh pegawai yang bekerja di lingkungan perusahaan tersebut. Namun
ada juga partikel udara yang dapat menyebabkan efek langsung (akut)
contoh : Gas H2S yang dapat menyebabkan kematian, N2 yang dapat
menyebabkan pingsan/ lemas dan gas-gas berbahaya lainnya.
Read more at: http://kerja-safety.blogspot.com/2011/06/respirator-protection-alat-pelindug.html
Copyright kerja-safety.blogspot.com Under Common Share Alike Atribution
Read more at: http://kerja-safety.blogspot.com/2011/06/respirator-protection-alat-pelindug.html
Copyright kerja-safety.blogspot.com Under Common Share Alike Atribution
Bagaimana Kontrol syaraf aras respirasi ?
- Ventilasi dikontrol oleh pusat pernapasan dibatang otak bagian bawah didaerah medula dan pons.
- Dimedula,terdapat neuron-neuron inspirasi dan ekspirasi yang melepaskan muatan pada waktu-waktu yang berbeda dalam suatu pola kecepatan dan irama yang telah ditentukan sebelumnya.
- Neuron-neuron respirasi menjalankan respirasi dengan merangsang neuron-neuron motorik yang mempersarafi diafragma dan otot-otot antar iga.
- Neuron motorik utama yang mengontrol otot pernapasan adalah saraf frenikus.Apabila diaktifkan oleh neuron-neuron inspirasi pusat,maka saraf frenikus menyebabkan dada mengembang dan udara mulai mengalir dari atmosfir ke dalam paru disebut inspirasi.
- Seiring dengan berlanjutnya inspirasi,maka pelepasan muatan neuron-neuon inspirasi sentral melambat dan pelepasan muatan neuron-neuron ekpirasi melambat,sehingga aktivitas neuron motorik berhenti dan terjadi relaksasi diafragma dan otot antar iga.
- Dada kembali mengempis dan udara mengalir keluar paru.
- Aliran udara keluar dari paru adalah ekspirasi.
- Kemoreseptor sentral di otak berespons terhadap perubahan-perubahan konsentrasi ion hidrogen didalam cairan cerebrospinalis.
- Peningkatan konsentrasi ion hidrogen meningkatkan kecepatan pelepasan muatan kemoreseptor.Sebaliknya,penurunan konsentrasi ion hidrogen menurunkan kecepatan pelepasan muatan kemoreseptor.
- Informasi dari kemoreseptor sentral disalurkan kepusat pernapasan diotak yang,sebagai responya,meningkatkan atau menurunkan kecepatan pernapasan.
- Konsentrasi ion hidrogen biasanya mencerminkan konsentrasi karbon dioksida.
- Dengan demikian,sewaktu kadar karbon dioksida meningkat,kadar ion hidrogen meningkat,dan kecepatan pelepasan muatan neuron-neuron inspirasi berkurang.
Jelaskan peran Bronchus dalam respirasi ?
- Resistensi jalan nafas biasanya sangat rendah.
- Resistensi dapat meningkat pada keadaan-keadaan dimana otot polos bronkus berkonstriksi.
- Hal ini dapat menyebabkan penurunan aliran udara kedalam paru.
- Resistensi berbanding terbalik dengan jari-jari pangkat empat dari pembuluh.
- Dengan demikian,sewaktu saluran udara mengalami konstriksi,walaupun ringan,konstiksi terhadap aliran udara meningkat bsecara bermakna.
- Resistensi bronkus ditentukan oleh persarafan otot polos bronkus oleh sistem simpatis dan parasimpatis.
- Persarafan para simpatis disalurkan ke otot polos bronkus melalui saraf vagus dan menyebabkn kontraksi atau penyempitan jalan nafas,sehingga terjadi peningkatan resistensi dan pengurangan aliran udara.
- Persarafan simpatis oto polos bronkus terjadi melalui serat-serat saraf dari ganglion servikalis dan torakalis bagian atas dan menyebabkanrelaksasi atau dilatsi bronkus.
- Hal ini menurunkan resistensi dan meningkatkn aliran udara.
Jelaskan tahapan proses respirasi di tubuh ?
- Pertukaran gas umumnya terjadi dalam tiga fase, yaitu
- bernafas (breathing)
- transpor gas melalui sistem sirkulasi
- dan pertukaran gas antara kapiler darah dengan sel tubuh.
- Pada saat burung atau mamalia menghirup udara (inhalase), O2 akan masuk ke dalam paru-paru, sedangkan pada saat mengeluarkan udara (exhalase), maka CO2 dikeluarkan dari paru-paru ke lingkungan luar.
- Tranpor gas melalui sistem sirkulasi, dimulai dari proses difusi O2 dari paru-paru ke kapiler darah. Oksigen kemudian dibawa oleh hemoglobin darah ke sel-sel tubuh.
- Pada saat bersamaan, darah juga berperan dalam CO2 transport dari jaringan ke paru-paru.
- Fase ke tiga pertukaran gas terjadi di dalam jaringan tubuh, dimana se-sel menerima O2 dari darah dan memberikan CO2 ke darah.
- Oksigen di dalam sel-sel tubuh digunakan untuk pembakaran molekul-molekul makanan untuk mendapatkan energi, dengan proses yang disebut respirasi seluler
- Jumlah oksigen yang diambil melalui pernapasan tergantung pada kebutuhan dan biasanya dipengaruhi oleh jenis pekerjaan, ukuran tubuh, serta jumlah maupun jenis bahan makanan. Pekerja-pekerja berat termasuk atlit lebih banyak membutuhkan oksigen dibanding pekerja ringan. Demikian juga seseorang yang memiliki ukuran tubuh lebih besar dengan sendirinya membutuhkan oksigen lebih banyak. Seseorang yang memiliki kebiasaan memakan lebih banyak daging akan membutuhkan lebih banyak oksigen daripada seorang vegetarian.Dalam keadaan biasa, manusia membutuhkan sekitar 300 cc oksigen sehari (24 jam) atau sekitar 0,5 cc tiap menit. Kebutuhan tersebut berbanding lurus dengan volume udara inspirasi dan ekspirasi biasa kecuali dalam keadaan tertentu saat konsentrasi oksigen udara inspirasi berkurang atau karena sebab lain, misalnya konsentrasi hemoglobin darah berkurang.Oksigen yang dibutuhkan berdifusi masuk ke darah dalam kapiler darah yang menyelubungi alveolus. Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat oleh zat warna darah atau pigmen darah (hemoglobin) untuk diangkut ke sel-sel jaringan tubuh. Secara sederhana, pengikatan oksigen oleh hemoglobin dapat diperlihatkan menurut persamaan reaksi bolak-balik berikut ini :Hb4 + O2 ↔ 4 Hb O2(oksihemoglobin) berwarna merah jernihReaksi di atas dipengaruhi oleh kadar O2, kadar CO2, tekanan O2 (P O2), perbedaan kadar O2 dalam jaringan, dan kadar O2 di udara. Proses difusi oksigen ke dalam arteri demikian juga difusi CO2 dari arteri dipengaruhi oleh tekanan O2 dalam udara inspirasi. Tekanan seluruh udara lingkungan sekitar 1 atmosfir atau 760 mm Hg, sedangkan tekanan O2 di lingkungan sekitar 160 mm Hg. Tekanan oksigen di lingkungan lebih tinggi dari pada tekanan oksigen dalam alveolus paru-paru dan arteri yang hanya 104 mm Hg. Oleh karena itu oksigen dapat masuk ke paru-paru secara difusi.Dari paru-paru, O2 akan mengalir lewat vena pulmonalis yang tekanan O2 nya 104 mm; menuju ke jantung. Dari jantung O2 mengalir lewat arteri sistemik yang tekanan O2 nya 104 mm hg menuju ke jaringan tubuh yang tekanan O2 nya 0 – 40 mm hg. Di jaringan, O2 ini akan dipergunakan. Dari jaringan CO2 akan mengalir lewat vena sistemik ke jantung. Tekanan CO2 di jaringan di atas 45 mm hg, lebih tinggi dibandingkan vena sistemik yang hanya 45 mm Hg. Dari jantung, CO2 mengalir lewat arteri pulmonalis yang tekanan O2 nya sama yaitu 45 mm hg. Dari arteri pulmonalis CO2 masuk ke paru-paru lalu dilepaskan ke udara bebas.Berapa minimal darah yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan oksigen pada jaringan? Setiap 100 mm3 darah dengan tekanan oksigen 100 mm Hg dapat mengangkut 19 cc oksigen. Bila tekanan oksigen hanya 40 mm Hg maka hanya ada sekitar 12 cc oksigen yang bertahan dalam darah vena. Dengan demikian kemampuan hemoglobin untuk mengikat oksigen adalah 7 cc per 100 mm3 darah.Pengangkutan sekitar 200 mm3 C02 keluar tubuh umumnya berlangsung menurut reaksi kimia berikut:C02 + H20 → (karbonat anhidrase) H2CO3Tiap liter darah hanya dapat melarutkan 4,3 cc CO2 sehingga mempengaruhi pH darah menjadi 4,5 karena terbentuknya asam karbonat.Pengangkutan CO2 oleh darah dapat dilaksanakan melalui 3 Cara yakni sebagai berikut.
- Karbon dioksida larut dalam plasma, dan membentuk asam karbonat dengan enzim anhidrase (7% dari seluruh CO2).
- Karbon dioksida terikat pada hemoglobin dalam bentuk karbomino hemoglobin (23% dari seluruh CO2).
- Karbon dioksida terikat dalam gugus ion bikarbonat (HCO3) melalui proses berantai pertukaran klorida (70% dari seluruh CO2). Reaksinya adalah sebagai berikut.CO2 + H2O → H2CO3 → H+ + HCO3-
Jenis gangguan / penyakit apa saja yang terkena pada saluran pernafasan ?
- bronchitis adalah radang pada bronkus.
- laringitis
- faringitis
- pleuritis
- sinusitis adalah radang pada rongga hidung bagian atas.
- Renitis adalah gangguan radang pada hidung.
- Pembengkakan kelenjar limfe pada sekitar tekak dan hidung yang mempersempit jalan nafas. Penderita umumnya lebih suka menggunakan mulut untuk bernapas.
- Pleuritis, yaitu merupakan radang pada selaput pembungkus paru-paru atau disebut pleura.
- Asma, merupakan penyakit penyumbatan saluran Pernafasan yang disebabkan alergi terhadap rambut, bulu atau kotoran.
- Bronkitis (Bronchitis; Inflammation – bronchi) adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru).
- Penyakit bronkitis biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna.
- Tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, bronkitis bisa bersifat serius.
- Penyebab Bronkitis infeksiosa adalah virus, bakteri dan (terutama) organisme yang menyerupai bakteri (Mycoplasma pneumoniae dan Chlamydia).
- Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada perokok dan penderita penyakit paru-paru dan saluran pernafasan menahun.
- Infeksi berulang bisa merupakan akibat dari: Sinusitis kronis, Bronkiektasis, Alergi, Pembesaran amandel dan adenoid pada anak-anak.
- Bronkitis iritatif bisa disebabkan oleh:
- Berbagai jenis debu
- Asap dari asam kuat, amonia, beberapa pelarut organik, klorin, hidrogen sulfida, sulfur dioksida dan bromin . Polusi udara yang menyebabkan iritasi ozon dan nitrogen dioksida Tembakau dan rokok lainnya.
- batuk berdahak (dahaknya bisa berwarna kemerahan)
- sesak nafas ketika melakukan olah raga atau aktivitas ringan
- sering menderita infeksi pernafasan (misalnya flu)
- bengek
- lelah
- pembengkakan pergelangan kaki, kaki dan tungkai kiri dan kanan
- wajah, telapak tangan atau selaput lendir yang berwarna kemerahan
- pipi tampak kemerahan
- sakit kepala
- gangguan penglihatan.
- Bronkitis infeksiosa seringkali dimulai dengan gejala seperti pilek, yaitu hidung meler, lelah, menggigil, sakit punggung, sakit otot, demam ringan dan nyeri tenggorokan.
- Batuk biasanya merupakan tanda dimulainya bronkitis. Pada awalnya batuk tidak berdahak, tetapi 1-2 hari kemudian akan mengeluarkan dahak berwarna putih atau kuning. Selanjutnya dahak akan bertambah banyak, berwarna kuning atau hijau.
- Pada bronkitis berat, setelah sebagian besar gejala lainnya membaik, kadang terjadi demam tinggi selama 3-5 hari dan batuk bisa menetap selama beberapa minggu.
- Sesak nafas terjadi jika saluran udara tersumbat. Sering ditemukan bunyi nafas mengi, terutama setelah batuk. Bisa terjadi pneumonia.
- Diagnosis bronkitis biasanya ditegakkan berdasarkan gejala, terutama dari adanya lendir.
- Pada pemeriksaan dengan menggunakan stetoskop akan terdengar bunyi ronki atau bunyi pernafasan yang abnormal.
Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan:
- Tes fungsi paru-paru
- Gas darah arteri
- Rontgen dada.
- Laring adalah organ respirasi yang terletak pada garis tengah bagian depan leher, sebelah dalam kulit, glandula tyroidea, dan beberapa otot kecil, dan didepan laringofaring dan bagian atas esopagus.
- Laring dapat tersumbat oleh
- benda asing, misalnya gumpalan makanan, mainan kecil
- pembengkakan membrana mukosa, misalnya setelah mengisap uap atau pada reaksi alergi,
- infeksi, misalnya difteri
- tumor, misalnya kanker pita suara.
- Laring Terdiri dari tiga struktur yang penting
- Tulang rawan krikoid adalah Cartilago berbentuk cincin signet dengan bagian yang besar dibelakang. Terletak dibawah cartilago tyroidea, dihubungkan dengan cartilago tersebut oleh membrane cricotyroidea. Cornu inferior cartilago thyroidea berartikulasi dengan cartilago tyroidea pada setiap sisi. Membrana cricottracheale menghubungkan batas bawahnya dengan cincin trachea I
- Selaput/pita suara/Plica vocalis adalah dua lembar membrana mukosa tipis yang terletak di atas ligamenturn vocale, dua pita fibrosa yang teregang di antara bagian dalam cartilago thyroidea di bagian depan dan cartilago arytenoidea di bagian belakang (cartilago arytenoidea disusun oleh dua cartilago kecil berbentuk piramid yang terletak pada basis cartilago cricoidea. Plica vokalis pada tiap sisi melekat dibagian posterio sudut piramid yang menonjol kedepan0 . Plica vocalis palsu adalah dua lipatan. membrana mukosa tepat di atas plica vocalis sejati. Bagian ini tidak terlibat dalarn produksi suara.Selama respirasi tenang, plica vocalis ditahan agak berjauhan sehingga udara dapat keluar-masuk. Selama respirasi kuat, plica vocalis terpisah lebar.Suara dihasilkan olch vibrasi plica vocalis selama ekspirasi. Suara yang dihasilkan dimodifikasi oleh gerakan palaturn molle, pipi, lidah, dan bibir, dan resonansi tertentu oleh sinus udara cranialis.
- Epiglotis Cartilago yang berbentuk daun dan menonjol keatas dibelakang dasar lidah. Epiglottis ini melekat pada bagian belakang V cartilago thyroideum. cartilago thyroideaà berbentuk V, dengan V menonjol kedepan leher sebagai jakun. Ujung batas posterior diatas adalah cornu superior, penonjolan tempat melekatnya ligamen thyrohyoideum, dan dibawah adalah cornu yang lebih kecil tempat beratikulasi dengan bagian luar cartilago cricoidea.
- Glotis
Mekanisme pernafasan
- Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur sekalipun karena sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom.
- Masuk keluarnya udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara dalam rongga dada dengan tekanan udara di luar tubuh.
- Jika tekanan di luar rongga dada lebih besar maka udara akan masuk. Sebaliknya, apabila tekanan dalam rongga dada lebih besar maka udara akan keluar.
- Sehubungan dengan organ yang terlibat dalam pemasukkan udara (inspirasi) dan pengeluaran udara (ekspirasi) maka mekanisme pernapasan dibedakan atas dua macam, yaitu
- pernapasan dada
- pernapasan perut.
- Pernapasan dada dan perut terjadi secara bersamaan.
1. Pernapasan Dada
- Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antar tulang rusuk.
- Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
- Inspirasi (inhalase) : otot antar tulang rusuk berkontraksi –>rongga dada membesar –> udara masuk
- Ekspirasi (exhalase) : otot antar tulang rusuk relaksasi –> rongga dada mengecil (tulang rusuk turun) –> udara keluar
2. Pernapasan Perut
- Pernapasan perut merupakan pernapasan yang prosesnya melibatkan aktifitas otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada.
- Mekanisme pernapasan adalah sebagai berikut.
- Inspirasi (inhalase) : otot diafragma berkontraksi (mendatar) –> rongga dada membesar –> udara masuk
- Ekspirasi (exhalase) : otot diafragma relaksasi –> rongga dada mengecil –> udara keluar
Gambar.Inspirasi dan Ekspirasi
Jenis udara apa saja yang dipernafaskan
- Dalam keadaan normal, volume udara paru-paru manusia mencapai 4500 cc. Udara ini dikenal sebagai kapasitas total udara pernapasan manusia. Walaupun demikian, kapasitas vital udara yang digunakan dalam proses bernapas mencapai 3500 cc, yang 1000 cc merupakan sisa udara yang tidak dapat digunakan tetapi senantiasa mengisi bagian paru-paru sebagai residu atau udara sisa. Kapasitas vital adalah jumlah udara maksimun yang dapat dikeluarkan seseorang setelah mengisi paru-parunya secara maksimum.
- Dalam keadaaan normal, kegiatan inspirasi dan ekpirasi atau menghirup dan menghembuskan udara dalam bernapas hanya menggunakan sekitar 500 cc volume udara pernapasan (kapasitas tidal = ± 500 cc). Kapasitas tidal adalah jumlah udara yang keluar masuk paru-paru pada pernapasan normal. Dalam keadaan luar biasa, inspirasi maupun ekspirasi dalam menggunakan sekitar 1500 cc udara pernapasan (expiratory reserve volume = inspiratory reserve volume = 1500 cc). Lihatlah skema udara pernapasan berikut ini!
Skema udara pernapasan
- Udara cadangan inspirasi1500 ml
- Udara pernapasan biasa 500 ml
- Udara cadangan ekspirasi 1500 ml
- Udara sisa (residu) 1000 ml
- Dengan demikian, udara yang digunakan dalam proses pernapasan memiliki volume antara 500 cc hingga sekitar 3500 cc. Dari 500 cc udara inspirasi/ekspirasi biasa, hanya sekitar 350 cc udara yang mencapai alveolus, sedangkan sisanya mengisi saluran pernapasan. Volume udara pernapasan dapat diukur dengan suatu alat yang disebut spirometer.
0 komentar:
Posting Komentar