Hardisk merupakan piranti penyimpanan, dimana data disimpan sebagai
pulsa magnetik pada piringan metal yang berputar yang terintegrasi. Data
disimpan dalam lingkaran konsentris yang disebut track. Tiap track
dibagi dalam beberapa segment yang dikenal sebagai sector. Untuk
melakukan operasi baca tulis data dari dan ke piringan, harddisk
menggunakan head untuk melakukannya, yang berada disetiap piringan. Head
inilah yang selanjut bergerak mencari sector-sector tertentu untuk
dilakukan operasi terhadapnya. Waktu yang diperlukan untuk mencari
sector disebut seek time. Setelah menemukan sector yang diinginkan, maka
head akan berputar untuk mencari track. waktu yang diperlukan untuk
mencari track ini dinamakan latency.
Harddisk merupakan media penyimpan yang didesain untuk dapat digunakan
menyimpan data dalam kapasitas yang besar. Hal ini dilatar belakangi
adanya program aplikasi yang tidak memungkinkan berada dalam 1 disket
dan juga membutuhkan media penyimpan berkas yang besar misalnya database
suatu instansi. Tidak hanya itu, harddisk diharapkan juga diimbangi
dari kecepatan aksesnya. Kecepatan harddisk bila dibandingkan dengan
disket biasa, sangat jauh. Hal ini dikarenakan harddisk mempunyai
mekanisme yang berbeda dan teknologi bahan yang tentu saja lebih baik
dari pada disket biasa. Bila tanpa harddisk, dapat dibayangkan betapa
banyak yang harus disediakan untuk menyimpan data kepegawaian suatu
instansi atau menyimpan program aplikasi. Hal ini tentu saja tidak
efisien. Ditambah lagi waktu pembacaannya yang sangat lambat bila
menggunakan media penyimpanan disket konvensional tersebut.
A. Jenis-Jenis Hard Disk
Jenis hard disk bermacam-macam, tergantung pada kategori yang digunakan.
Misalnya, berdasarkan jenis interface-nya, tingkat kecepatan transfer
data, serta kapasitas penyimpanan data.
Jenis interface yang terdapat pada hard disk bermacam-macam, yaitu ATA
(IDE, EIDE), Serial ATA (SATA), SCSI (Small Computer System Interface),
SAS, IEEE 1394, USB, dan Fibre Channel. Jenis interface menentukan
tingkat data rate atau kecepatan transfer data. Misalnya, hard disk SCSI
memiliki kecepatan transfer ± 5 MHz, artinya mampu melakuan transfer
data hingga 5 Mb per detik.
Di antara sekian banyak jenis interface, hanya tiga jenis hard disk yang
sering digunakan, yaitu IDE, SATA, dan SCSI. Hard disk SCSI biasanya
banyak digunakan pada server, workstation, dan komputer Apple Macintosh
mulai pertengahan tahun 1990-an hingga sekarang. Sedangkan hard disk
yang banyak digunakan pada komputer personal (PC) adalah jenis SATA.
ATA
AT Attachment (ATA) adalah antarmuka standar untuk menghubungkan
peranti penyimpanan seperti hard disk, drive CD-ROM, atau DVD-ROM di
komputer. ATA singkatan dari Advance Technology Attachment. Standar ATA
dikelola oleh komite yang bernama X3/INCITS T13. ATA juga memiliki
beberapa nama lain, seperti IDE dan ATAPI. Karena diperkenalkannya versi
terbaru dari ATA yang bernama Serial ATA, versi ATA ini kemudian
dinamai Parallel ATA (PATA) untuk membedakannya dengan versi Serial ATA
yang baru.
Parallel ATA hanya memungkinkan panjang kabel maksimal hanya 18 inchi
(46 cm) walaupun banyak juga produk yang tersedia di pasaran yang
memiliki panjang hingga 36 inchi (91 cm). Karena jaraknya pendek, PATA
hanya cocok digunakan di dalam komputer saja. PATA sangat murah dan
lazim ditemui di komputer.
Nama standar ini awalnya adalah PC/AT Attachment. Fitur utamanya adalah
bisa mengakomodasi koneksi langsung ke ISA BUS 16-bit sehingga dinamai
AT Bus. Nama ini kemudian disingkat menjadi AT Attachment untuk
mengatasi masalah hak cipta.
SATA
SATA adalah pengembangan dari ATA. SATA didefinisikan sebagai teknologi
yang didesain untuk menggantikan ATA secara total. Adapter dari serial
ATA mampu mengakomodasi transfer data dengan kecepatan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan ATA sederhana.
Antarmuka SATA generasi pertama dikenal dengan nama SATA/150 atau sering
juga disebut sebagai SATA 1. SATA 1 berkomunikasi dengan kecepatan 1,5
GB/s. Kecepatan transfer uncoded-nya adalah 1,2 GB/s. SATA/150 memiliki
kecepatan yang hampir sama dengan PATA/133, namun versi terbaru SATA
memiliki banyak kelebihan (misalnya native command queuing) yang
menyebabkannya memiliki kecepatan lebih dan kemampuan untuk melakukan
bekerja di lingkungan multitask.
Beberapa fitur SATA adalah:
- SATA menggunakan line 4 sinyal yang memungkinkan kabel yang lebih ringkas dan murah dibandingkan dengan PATA.
- SATA mengakomodasi fitur baru seperti hot-swapping dan native
command queuing. Drive SATA bisa ditancapkan ke kontroler Serial
Attached SCSI (SAS) sehingga bisa berkomunikasi dengan kabel fisik yang
sama seperti disk asli SAS, namun disk SAS tidak bisa ditancapkan ke
kontroler SATA.
- Kabel power dan kabel SATA mengalami perubahan yang cukup
signifikan dibandingkan kabel Parallel ATA. Kabel data SATA menggunakan 7
konduktor di mana 4 di antaranya adalah line aktif untuk data. Oleh
karena bentuknya lebih kecil, kabel SATA lebih mudah digunakan di
ruangan yang lebih sempit dan lebih efisien untuk pendinginan.
SCSI
SCSI (Small Computer System Interface) dibaca “skasi” adalah standar
yang dibuat untuk keperluan transfer data antara komputer dan periferal
lainnya. Standar SCSI mendefinisikan perintah-perintah, protokol dan
antarmuka elektrik dan optik yang diperlukan. SCSI menawarkan kecepatan
transfer data yang paling tinggi di antara standar yang lainnya.
Penggunaan SCSI paling banyak terdapat di hard disk dan tape drive.
Namun, SCSI juga terdapat pada scanner, printer, dan peranti optik (DVD,
CD, dan lainnya). Standar SCSI digolongkan sebagai standar yang device
independent sehingga secara teoritis SCSI bisa diterapkan di semua tipe
hardware.
Berdasarkan tingkat kecepatan putarannya, hard disk jenis IDE memiliki
kecepatan putaran 5.400 rpm dan 7.200 rpm. Sedangkan hard disk SCSI
mampu berputar antara 10.000 s.d. 12.000 rpm.
Tingkat kecepatan putaran piringan hard disk diukur dalam satuan RPM
(rotation per minute/putaran per menit). Semakin cepat putaran hard
disk, maka jumlah data yang dapat dibaca oleh head semakin banyak.
Demikian pula sebaliknya.
Beberapa merek hard disk yang banyak digunakan, antara lain Western
Digital (WDC), Quantum, Seagate, Maxtor, Samsung, IBM, Toshiba, dan
Hitachi.
B. Kapasitas Penyimpanan Hard Disk
Berdasarkan kapasitas penyimpanannya, jenis hard disk sangat beragam.
Kapasitas hard disk biasanya dinyatakan dalam satuan GB (Gigabyte) atau
1000 MB (Megabyte), misalnya 40 GB, 80 GB, 120 GB, dan sebagainya.
Bahkan saat ini juga telah tersedia hard disk dengan daya simpan hingga
sekian Terrabyte atau 1000GB. Kapasitas hard disk yang tersedia di
pasaran umumnya cenderung meningkat seiring dengan perkembangan
teknologi komputer.
Adapun kerapatan di area platter ditentukan oleh 2 faktor, yakni
kerapatan perekaman (recording density) dan kerapatan track (track
density). Kerapatan track mengatur jumlah track yang bisa dipaketkan
dalam satu area sementara kerapatan perekaman mengukur jumlah data yang
bisa disimpan dalam satu area fisik tertentu.
Pabrikan hard disk saat ini lazim menuliskan ukuran dalam bentuk standar
internasional “mega”, “giga”, dan “tera” setelah sebelumnya berbasis
binary. Untuk meningkatkan kapasitas penyimpanannya, yang harus
ditingkatkan adalah kerapatan area di platter.
C. Karakteristik Hard Disk
Masing-masing hard disk memiliki karakteristik tersendiri. Karakteristik
ini meliputi ukuran fisik hard disk, daya simpan, tingkat konsumsi
daya, tingkat transfer rate, dan sebagainya.
Kapasitas hard disk saat ini biasanya dinyatakan dalam satuan Gigabytes.
Pada beberapa jenis hard disk model lama, masih menggunakan satuan
Megabytes.
Ukuran fisik hard disk biasanya dinyatakan dalam satuan inchi. Hard disk
yang ada saat ini umumnya memiliki ukuran 3.5” atau 2.5” yang digunakan
pada komputer dekstop dan laptop. Hard disk dengan ukuran 2.5” memiliki
kecepatan dan daya simpan yang lebih rendah, namun lebih ekonomis dalam
hal konsumsi daya listrik dan relatif lebih tahan terhadap guncangan.
Cakram keras kini juga tidak hanya dapat terpasang di dalam perangkat
(internal) tetapi juga dapat dipasang di luar perangkat (eksternal)
dengan menggunakan kabel USB ataupun FireWire.
D. Proses Baca Hardisk
Saat sebuah sistem operasi mengirimkan data kepada hard drive untuk
direkam, drive tersebut memproses data tersebut menggunakan sebuah
formula matematikal yang kompleks yang menambahkan sebuah bit ekstra
pada data tersebut.Bit tersebut tidak memakan tempat: Di kemudian hari,
saat data diambil, bit ekstra tersebut memungkinkan drive untuk
mendeteksi dan mengkoreksi kesalahan acak yang disebabkan oleh variasi
dari medan magnet di dalam drive tersebut. Kemudian, drive tersebut
menggerakkan head melalui track yang sesuai dari platter tersebut. Waktu
untuk menggerakkan head tersebut dinamakan “seek time”. Saat berada di
atas track yang benar, drive menunggu sampai platter berputar hingga
sector yang diinginkan berada di bawah head. Jumlah waktu tersebut
dinamakan “drive latency”. Semakin pendek waktu `seek` dan `latency`,
semakin cepat drive tersebut menyelesaikan pekerjaannya. Saat komponen
elektronik drive menentukan bahwa sebuah head berada di atas sector yang
tepat untuk menulis data, drive mengirimkan pulsa elektrik pada head
tersebut. Pulsa tersebut menghasilkan sebuah medan magnetik yang
mengubah permukaan magnetik pada platter. Variasi yang terekam tersebut
sekarang mewakili sebuah data. Membaca data memerlukan beberapa proses
perekaman. Drive memposisikan bagian pembaca dari head di atas track
yang sesuai, dan kemudian menunggu sector yang tepat untuk berputar di
atasnya. Saat spektrum magnetik tertentu yang mewakili data Anda pada
sector dan track yang tepat berada tepat di atas head pembaca, komponen
elektronik drive mendeteksi perubahan kecil pada medan magnetik dan
mengubahnya menjadi bit. Saat drive tersebut selesai mengecek error pada
bit dan membetulkannya jika perlu, ia kemudian mengirimkan data
tersebut pada sistem operasi.
Sabtu, 14 Juli 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar