Massa (berasal dari bahasa Yunani μάζα) adalah suatu sifat
fisika dari suatu benda yang digunakan untuk menjelaskan berbagai perilaku
objek yang terpantau. Dalam kegunaan sehari-hari, massa biasanya disinonimkan
dengan berat. Namun menurut pemahaman ilmiah modern, berat suatu objek
diakibatkan oleh interaksi massa dengan medan gravitasi.
Sebagai contoh, seseorang yang mengangkat benda berat di
Bumi dapat mengasosiasi berat benda tersebut dengan massanya. Asosiasi ini
dapat diterima untuk benda-benda yang berada di Bumi. Namun apabila benda
tersebut berada di Bulan, maka berat benda tersebut akan lebih kecil dan lebih
mudah diangkat namun massanya tetaplah sama.
Tubuh manusia dilengkapi dengan indera-indera perasa yang
membuat kita dapat merasakan berbagai fenomena-fenomena yang diasosiasikan
dengan massa. Seseorang dapat mengamati suatu objek untuk menentukan ukurannya,
mengangkatnya untuk merasakan beratnya, dan mendorongnya untuk merasakan gaya
gesek inersia benda tersebut. Penginderaan ini merupakan bagian dari pemahaman
kita mengenai massa, namun tiada satupun yang secara penuh dapat mewakili
konsep abstrak massa. Konsep abstrak bukanlah berasal dari penginderaan,
melainkan berasal dari gabungan berbagai pengalaman manusia.
Newton
Konsep modern massa diperkenalkan oleh Sir Isaac Newton
(1642-1727) dalam penjelasan gravitasi dan inersia yang dikembangkannya.
Sebelumnya, berbagai fenomena gravitasi dan inersia dipandang sebagai dua hal yang
berbeda dan tidak berhubungan. Namun, Isaac Newton menggabungkan
fenomena-fenomena ini dan berargumen bahwa kesemuaan fenomena ini disebabkan
oleh adanya keberadaan massa.
Alat yang digunakan untuk mengukur massa biasanya adalah
timbangan. Dalam satuan SI, massa diukur dalam satuan kilogram, kg. Terdapat
pula berbagai satuan-satuan massa lainnya, misalnya:
gram: 1 g = 0,001
kg (1000 g = 1 kg)
ton: 1 ton = 1000
kg
MeV/c2 (Umumnya
digunakan untuk mengalamatkan massa partikel subatom.)
Pada situasi normal, berat suatu objek adalah sebanding
dengan massanya. Namun pembedaan antara massa dengan berat diperlukan untuk
pengukuran berpresisi tinggi.
Oleh karena hubungan relativistik antara massa dengan
energi, adalah mungkin untuk menggunakan satuan energi untuk mewakili massa.
Sebagai contoh, eV normalnya digunakan sebagai satuan massa (kira-kira 1,783×10−36
kg) dalam fisika partikel.
Ringkasan dari konsep massa dan formalisme
Dalam mekanika klasik, massa mempunyai peranan penting dalam
menentukan sifat-sifat suatu benda. Hukum kedua Newton menyatakan bahwa gaya F
adalah massa benda (m) dikalikan dengan percepatan a:
Selain itu, massa juga berhubungan dengan momentum p dan
kecepatan v dengan rumus:
dan juga energi kinetik Ek dengan kecepatan, dengan rumus:
Ringkasan konsep-konsep massa
Diagram di atas mengilustrasikan hubungan antara lima sifat-sifat
massa beserta tetapan proporsionalitas yang menghubungkan kelima konsep ini.
Tiap-tiap sampel massa dipercayai memiliki lima sifat ini, namun oleh karena
nilai tetapan proporsionalitas yang besar, umumnya sangat sulit untuk
memverifikasi lebih dari dua atau tiga sifat pada sampel massa tertentu.
·
Jari-jari Schwarzschild (r_s) mewakili kemampuan
massa menyebabkan pelengkungan ruang dan waktu.
·
Parameter gravitasional standar (\mu) mewakili
kemampuan benda masif melakukan gaya gravitasi Newton terhadap benda lain.
·
Massa inersia (m) mewakili respon Newtonian
massa terhadap gaya.
·
Energi diam (E_0) mewakili kemampuan massa
diubah menjadi bentuk-bentuk energi yang lain.
·
Panjang gelombang Compton (\lambda) mewakili
respon kuantum massa terhadap geometri lokal.
Dalam ilmu fisika, kita dapat secara konseptual membedakan
paling tidak tujuh corak massa ataupun tujuh fenomena fisika yang dapat dijelaskan
menggunakan konsep massa:
·
Massa inersia merupakan ukuran resistansi suatu
objek untuk mengubah keadaan geraknya ketika suatu gaya diterapkan. Ia
ditentukan dengan menerapkan gaya ke sebuah objek dan mengukur percepatan yang
dihasilkan oleh gaya tersebut. Objek dengan massa inersia yang rendah akan
berakselerasi lebih cepat daripada objek dengan massa inersia yang besar. Dapat
dikatakan, benda dengan massa yang lebih besar memiliki inersia yang lebih
besar.
·
Jumlah materi pada beberapa jenis sampel dapat
ditentukan secara persis melalui elektrodeposisi ataupun proses-proses lainnya.
Massa persis suatu sampel ditentukan dengan menghitung jumlah dan jenis
atom-atom yang terdapat di dalamnya. Selain itu, dihitung pula eneri yang
terlibat dalam pengikatan atom-atom tersebut (bertanggung jawab terhadap
defisit massa ataupun massa yang hilang).
·
Massa gravitasional aktif merupakan ukuran
kekuatan fluks gravitasional. Medan gravitasi dapat diukur dengan mengijinkan
suatu objek jatuh bebas dan mengukur perpecapatan jatuh bebas benda tersebut.
Sebagai contoh, suatu objek yang jatuh bebas di Bulan akan menerima medan
gravitasi yang sedikit, sehingga berakselerasi lebih lambat daripada apabila
benda tersebut jatuh bebas di bumi. Medan gravitasi bulan lebih lemah karena
Bulan memiliki massa gravitasional aktif yang lebih kecil.
·
Massa gravitasional pasif merupakan ukuran
kekuatan interaksi suatu objek dengan medan gravitasi. Massa gravitasional
pasif ditentukan dengan membagi berat objek dengan percepatan jatuh bebas objek
itu sendiri. Dua objek dalam medan gravitasi yang sama akan mengalami
percepatan yang sama. Namun objek dengan massa gravitasional pasif lebih kecil
akan mengalami gaya yang lebih kecil (berat lebih ringan daripada objek dengan
massa gravitasiional pasif yang besar.
·
Energi juga bermassa menurut prinsip kesetaraan
massa-energi. Kesetaraan ini dapat terlihat pada proses fusi nuklir dan lensa
gravitasi. Pada fusi nuklir, sejumlah massa diubah menjadi energi. Pada
fenomena pelensaan gravitasi pula, foton yang merupakan energi memperlihatkan
perilaku yang mirip dengan massa gravitasional pasif.
·
Pelengkungan ruang waktu adalah manifestasi
relativistik akan keberadaan massa. Pelengkungan ini sangatlah lemah dan sulit
diukur. Oleh karena itu, fenomena ini barulah ditemukan setelah teori
relativitas umum Einstein memprediksinya. Jam atom dengan presisi yang sangat
tinggi ditemukan berjalan lebih lambat di bumi dibandingkan dengan jam atom
yang berjalan di ruang angkasa. Perbedaan waktu ini dinamakan dilasi waktu
gravitasional.
·
Massa kuantum merupakan perbedaan antara
frekuensi kuantum suatu objek dengan bilangan gelombangnya: m^2 = \omega^2 -
k^2. Massa kuantum sebuah elektron dapat ditentukan menggunakan berbagai macam
spektroskopi dan utamanya berkaitan erat dengan tetapan Rydberg, jari-jari
Bohr, dan jari-jari elektron klasik. Massa kuantum benda yang lebih besar dapat
diukur secara langsung menggunakan timbangan watt.
0 komentar:
Posting Komentar