Pages

Labels

Sabtu, 14 Juli 2012

Trackball Mouse

Mouse merupakan bagian yang vital dari alat input pada komputer, selain keyboard tentunya. Dengan mouse kita dapat dengan mudah mengeksekusi sebuah program atau menjalankan sebuah perintah pada komputer hanya dengan meng-klik sebuah objek yang berada di layar komputer kita.

Foto diatas adalah penemu dari mouse, beliau orang yang menciptakan dan mengembangkan mouse. Dr. Douglas C. Engelbart dilahirkan pada tanggal 30 Januari 1925 di Oregon, USA. Beliau merupakan turunan orang Swedia dan Norwegia. Beliau menemukan mouse pada saat bekerja di SRI pada bidang interaksi komputer dan manusia. Pada saat itu komputer masih merupakan jauh dari jangkauan masyarakat luas. Engelbart bekerja pada sebuah tim dibawah SRI, yaitu Augmentation Research Center (ARC) yang bertugas mengembangkan computer interface seperti hypertext dan grapich user interface (GUI). Pada tahun 1967, Engelbart berhasil menyelesaikan tugasnya dan mendapat hak paten atas penemuannya, beliau menjelaskan penemuannya merupakan "X-Y position indicator for a display system". Engelbart memberi penemuannya dengan nama mouse karena ekor yang mencuat keluar dari alatnya. Tim-nya juga menamakan kursor yang terlihat di layar dengan nama bug, tetapi nama ini tidak diadaptasikan. Kemudian pada tahun 1984 Apple Macintosh memperkenalkan mouse pada masyarakat luas sehingga dikenal luas hingga sampai saat ini.


Cara Kerja Mouse

Berikut adalah penjelasan dari cara kerja track-ball mouse. 

1. Bola yang terdapat di dalam mouse merupakan penanda kursor di dektop dan berputas ketika mouse digerakkan.

2. Dua buah roller didalam mouse menyentuh boal. Salah satu roller menangkap gerakan dalam arah sumbu X dan roller yang satu lagi ditempatkan tepat 90 derajat sehingga mendeteksi pergerakan dalam arah sumbu Y. Ketika bola bergerak (berotasi), satu atau dua dari roller juga bergerak membaca pergerakan bola.

3. Setiap roller terhubung dengan sebuah batang, dan batang ini memutar sebuah cakram yang terdapat lubang. Ketika sebuah roller berputar, batang dan cakram tersebut ikut berputar.

4. Di sisi yang lain pada cakram tercebut terdapat sebuah infrared LED dan sebuah sensor infrared. Lubang pada cakram menghalangi sorotan sinar yang datang dari LED sehingga sensor infrared melihat adanya detak (pulse) berupa cahaya. Urutan pulse tersebut menunjukkan kecepatan dan jauhnya mouse bergerak.

5. Sebuah chip processor membaca detak yang datang dari sensor infrared dan mengubahnya ke dalam data biner, sehingga komputer dapat mengertinya dan mengirimkannya melalui kabel mouse.

Pada susunan mouse optik, optikal sistem menghitung pulse cahaya. Pada mouse optik, bola bediameter 21 mm, roller berdiameter 7 mm. Dan cakram untuk enkoding mempunyai 36 lubang. Jadi, jika mouse bergerak 25.4 mm (1 inch), chip encoder mendeteksi pulse sebanyak 41.

0 komentar:

Posting Komentar